Erny Handayani: Siswa Bukan Sekadar Menari, Tapi Kaya Pendidikan Karakter
- Selasa, 19 Juli 2022
- admin-1
- 0 komentar

Erny Handayani, salah seorang guru SMA Negeri 1 Kupang yang telah mempersembahkan seluruh hidupnya menjadi guru tari di SMA Negeri 1 Kupang merasa bangga dengan tarian-tarian NTT yang digarapnya dan dilatihkannya pada para siswa Sekolah Penggerak SMA Negeri 1 Kupang.
Pada kesempatan Muhibah Budaya Jalur Rempah, Erny Handayani menggarap beberapa tarian untuk dipersembahkan dalam rangkaian kegiatan budaya tersebut.
Tarian penyambutan tamu Laskar Jalur Rempah di Pelabuhan Tenau berupa tarian Ja'i dipersembahkan Erny dan Tim siswa SMA Negeri 1 Kupang pada saat Penyambutan Laskar Jalur Rempah Muhibah Budaya KRI Dewa Ruci di pelabuhan Tenau Kupang. Satu-satunya sekolah yang tampil menari di acara penyambutan di pelabuhan.
Sedangkan malam harinya saat malam ramah tamah pemerintah NTT dengan para laskar jalur rempah dari 34 propinsi di Indonesia, Erny Handayani dan Tim Penari Pelajar SMA Negeri 1 Kupang juga mempersembahkan berbagai tarian NTT, beberapa di antara yang digarapnya adalah Tarian Cerana yang ditampilkan saat pembukaan malam ramah tamah.
Adapun sinopsis tarian Cerana dan tarian Ja'i yang dibawakan Sanggar Mekar Padma SMAN 1 Kupang diungkapkan Erny Handayani sebagai berikut:
Tarian cerana sedari dulu hingga sekarang digunakan oleh masyarakat Kupang sebagai tarian penyambutan bagi para tamu penting, para bangsawan, maupun orang yang di tuakan sehingga tarian ini melambangkan rasa hormat kepada para tamu yang datang.
Dalam pertunjukan diawali dengan para penari wanita menari sambil membawa cerana atau oko mama yang berisi sirih dan pinang. Tarian ini ditarikan dengan lemah lembut sambil diiringi alunan musik sasando.
Guru Tari Erny Handayani yang menggarap tarian Jai dan Cerana untuk kegiatan Hibah Budaya Jalur Rempah. Foto beberapa waktu lalu.
Hal ini menandakan ketulusan dan rasa kasih sayang untuk para tamu. Diakhir pertunjukan para penari akan menghampiri para tamu untuk menyajikan sirih dan pinang sebagai bentuk penghormatan.
Erny Handayani menceritakan bagaimana sinopsis tari Ja'i. Menurutnya, tari Ja'i merupakan salah satu tarian tradisional dari suku Ngada di Pulau Flores. Tarian ini di pertunjukan secara massal oleh penari pria maupun wanita sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan sehingga tarian ini biasanya di tampilkan dalam upacara adat, perayaan, dan penyambutan tamu.
Tarian Ja’i diiringi dengan irama musik gong dan gendang yang disebut Laba go. Gerakan tarian Ja'i cukup sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang, namun terkesan meriah dan menyenangkan karena dilakukan bersama-sama.
Saat ditanyakan perasaannya membimbing dan melatih anak-anak hingga berhasil menari di acara Muhibah Budaya Jalur Rempah, Erny Handayani mengungkapkan rasa. Sangat bahagia.
“Bagi saya ini acara budaya yang sangat bermartabat dan saya sangat senang anak-anak berhasil mempersembahkan berbagai tarian daerah NTT di hadapan para tamu undangan dan para laskar jalur rempah 34 propinsi. Dengan demikian SMA Negeri 1 Kupang ikut terlibat dalam memperkenalkan budaya dan kesenian daerah NTT di kancah nusantara dan dunia," kata Erny.
Erny juga meyakinkan bahwa ketika mengajar menari pada anak-anak didik tidak sekadar mengajar mereka bisa menari, namun bagaimana membimbing dan membentuk mereka mencapai profil pelajar Pancasila sesuai capaian pendidikan nasional saat ini.
"Para siswa tidak sekadar menari. Namun, tarian dan menari membimbing siswa pada pendidikan karakter" tutup Erny Handayani .[MEP]